Jumat, 15 November 2013

Berapa Lama Waktu Tidur yang Efektif?


Selama beberapa tahun belakangan, penelitian seputar tidur banyak dilakukan oleh ilmuwan untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan, misalnya: berapa lama waktu yang ideal untuk tidur, bagaimana tidur bisa berdampak pada kita, dan mengapa banyak fenomena terjadi saat tidur.
Berikut adalah hal-hal yang Anda perlu ketahui tentang tidur:
·         Lupakan mitos tidur 8 jam setiap malam
Mitos tidur 8-9 jam ini memang sudah menyebar luas. Namun, secara ilmiah mitos ini tidak pernah ada buktinya. Pernyataan ini juga diungkapkan langsung oleh salah satu peneliti terkenal tentang tidur, Daniel Kripke dalam sebuah wawancara.
Dalam penelitian terbarunya, Kripke menemukan bahwa “orang yang tidur antara 6,5 jam dan 7,5 jam setiap malam memiliki umur yang paling lama, lebih bahagia dan paling produktif.”
Menariknya lagi, tidur lebih lama dari 7,5 jam itu justru akan berdampak lebih buruk bagi kesehatan Anda. “Tidur 8,5 jam ternyata lebih buruk daripada tidur 5 jam,” ujar Kripke.
·         Apa yang terjadi pada otak jika tak cukup tidur?
Topik ini adalah salah satu aspek yang paling menarik tentang tidur. Ada pernyataan yang berbunyi, “Bekerja lembur tidak akan meningkatkan kinerja otak. Ini justru membuat Anda bodoh.”
Pada kenyataannya, orang yang tidur hanya 4 jam juga bisa sesegar dan seaktif seperti orang yang tidur selama 7,5 jam. Hal itu juga dikuatkan oleh penelitian yang menyatakan bahwa, “orang kurang tidur pada kenyataannya bisa memberikan dampak yang sama persis seperti seseorang yang tidak kurang tidur, ketika keesokan paginya.”
Walaupun kita kurang tidur atau tidak, otak juga bisa kehilangan fokus. Jika kita mulai kehilangan fokus tetapi tidak kurang tidur, otak kita tetap bisa mengkompensasi dan kembali meningkatkan fokus. Dan, jika kita kurang tidur, otak kita tidak bisa kembali fokus.
“Temuan utama ini menemukan bahwa otak pada orang yang kurang tidur bisa bekerja normal kadang-kadang, tapi sebentar-sebentar akan mengalami fenomena yang mirip dengan mati listrik,” ujar Clifford Saper dari Harvard.
Jadi, orang yang hanya tidur 4 jam masih bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan sadar dengan apa yang dikatakannya. Satu-satunya masalah adalah, orang kurang tidur tidak memiliki kemampuan otak untuk mengarahkan agar kembali fokus setelah mereka kehilangan perhatian. Bahkan lebih buruknya lagi, orang kurang tidur tidak sadar akan penurunan dalam kinerjanya.

“Orang kurang tidur mungkin tidak tahu pekerjaannya terganggu. Pada periode untuk menormalkan fungsi otak, mereka hanya bisa memberikan rasa aman palsu pada kompetensi dan keamanan. Pada kenyataannya, inkonsistensi otak bisa memiliki konsekuensi yang membahayakan,” ujar Saper.

Jumat, 01 November 2013

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM BAGI REMAJA



Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 April. itu sudah menjadi rutinitas untuk selalu diperingati, karena pada hari itulah lahirnya pendidikan di Indonesia. Namun memperingati momentum tersebut, tiada lain hanya sekedar untuk memperingati, sehingga belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan pendidikan. Salah satu bukti belum berhasilnya pendidikan kita  yaitu pendidikan pada remaja.
Realita  yang ada, kita melihat  di media-media baik cetak maupun elektronik   para remaja tidak sedikit  yang jatuh kepada jurang kehidupan. Kemaksiatan merajalela, tindak kriminal, perkelahian, perjudian, mabuk-mabukan, praktek prostitusi seakan-akan sudah menjadi hal yang biasa pada kehidupan remaja. Itulah yang menjadi bukti kegagalan dunia pendidikan kita.
Kegagalan pendidikan kita, tiada lain disebabkan praktek-praktek pendidikan yang ada tidak beresensikan pada Pendidikan Islam. Pendidikan kita hanya berorientasikan keberhasilan salah satu aspek saja (kognitif),tidak berorientasikan pada keberhasilan seluruh aspek manusia seutuhnya (kognitif, afektif, psikomotor).

Pengertian dan Tujuan Pendidikan Islam
Adapun pengertian dari pendidikan Islam yang di kutip pada hasil seminar pendidikan Islam seluruh Indonesia berhasil merumuskan bahwa “ pendidikan Islam adalah  bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam (seminar Pendidikan Islam 1996)
Tujuan Pendidikan Islam yaitu mendidik manusia supaya menjadi muslim sempurna mempunyai keimanan dan ketakwaan yang seluruh aktivitasnya hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT.(Ahmad tafsir : 2003;12)
 Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengertian dan tujuan Pendidikan Islam yaitu bimbingan terhadap pengembangan seluruh aspek anak didik (kognitif, afektif, psikomotor), supaya kelak anak didik menjadi insan yang sempurna yang mempunyai kepribadian muslim.

Masa Remaja dan problematikanya
Masa remaja disebut juga masa Gulam . Masa peralihan (transisi) dari masa anak-anak ke masa dewasa. Secara fisik mungkin sudah menyerupai dewasa berkisar antara 12 sampai 20 tahun. Ada beberapa ciri yang menandai pertumbuhan fisik  dan perkembangan psikis pada remaja di antaranya: a) pertumbuhan fisik sangat pesat b) perubahan suara, tumbuh bulu-bulu, serta membesarnya bagian organ tubuh tertentu c) belum stabilnya emosi (Ambivalensi) yaitu kegamangan/kebimbangan d) masa pencarian pembentukan karakter. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis remaja itu bisa menjadi bumerang.  Apalagi bila remaja tidak mendapatkan bimbingan spiritualitas keagamaannya baik dari orang tua maupun dari gurunya di sekolah,  pasti akan rentan masuk pada pergaulan bebas dalam rangka merefleksikan beban-beban yang membelenggu seiringan dengan pertumbuhan dan perkembangan psikisnya.

Pendidikan Islam Solusi Problematika Remaja
Pendidikan Islam adalah  satu-satunya solusi dalam mengatasi problematika remaja saat ini. Pendidikan Islam mendidik para remaja pada seluruh aspek (kognitif, afektif, psikomotor), terutama aspek  moralitas yang menjadi krisis terhadap kehidupan remaja
Prof  Zakiyah derajat (ahli ilmu jiwa) memberikan pesan   sehubungan dengan pembinaan dan pendidikan terhadap remaja harus menunjukkan sikap di antaranya:
1.      Tunjukan pengertian dan perhatian terhadap mereka.
2.      Bantulah remaja untuk mendapatkan rasa aman.
3.      Timbulkan Pada remaja bahwa dia disayang
4.      Hargai dan hormati mereka
5.      Berilah remaja kebebasan dalam batas-batas tertentu (Kebebasan yang tidak melanggar norma-norma Agama)
Demikian juga Pendidikan Islam memberikan pembinaan yang lembut terhadap remaja, yang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan psikisnya. Sehingga mampu memberikan pembinaan yang baik,  sesuai dengan perkembangannya. Pendidikan Islam ini bisa dilakukan oleh orang tua, guru baik di sekolah maupun di majelis ta’lim  maupun para pendidik umumnya. Wasalamu'alaikum Wr.Wb 
REFERENSI
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Islam. 2003.  Rosda karya : Bandung
Zakiyah derajat. Ilmu Jiwa Agama 1970. Bulan Bintang :Jakarta